Uang....uang...uang dan uang
terus yang dimasalahkan di dunia ini. bahkan anak kecil saja sekarang sudah
tahu mana uang seribu dan lima ribu. Kalau dikasih seribu aja bilangnya gak mau
gambar pedang mak, maunya gambar
sultan. Anak kecil saja sudah begitu
apalagi yang remaja sampai kaum tua. Mereka sekalipun selalu mempermasalahkan
uang. Uang selalu direbutin. Uang selalu dicari.uang selalu dikejar, emang uang
pernah cari kita apa? Kecuali orang-orang tertentu sih. Bahkan banyak orang
rela jual diri karena uang. Tapi ya kita janganlah sampai kayak gitu
teman-teman. Hidup tanpa uang pun kita masih bisa makan walaupun Cuma sehari,
uang itu sebenarnya gampang dicari. Namun tergantung kita saja mau pilih cari
dengan jalan yang halal maupun dengan jalan yang tidak halal. Tinggal kalian
sendiri yang memilih.
Inilah kisah ku teman-teman
sebagai anak kos. Hidup keseharian seadanya. Kadang makan 3x sehari kadang 2x
bahkan sudah 1x. Tergantung uang yang kita pegang. Teman-teman ku yang lain
enak setiap tanggal muda harus siap-siap cair karena dapat kiriman dari orang
tua mereka. Lain hal dengan aku, aku walau tanggal muda, walau tanggal tua sama
saja. Mungkin bagi yang orangtua nya pegawai masalah uang tidak terlalu jadi
masalah, mereka gampang tinggal minta berapa langsung dkirimin. Beda dengan aku
yang orangtuanya tidak punya pekerjaan. Minta 200rb aja buat bayar biaya POK di
kampus harus kesana kesini ngutang. Lama-lama aku merasa malu dan tidak tahu
harus berbuat apa untuk membantu orangtua ku. Aku mau kerja gak dibolehin,
minta uang keseringan dicurigai. Pernah gak teman-teman terjebak dalam hal
seperti itu. Mungkin untuk waktu ini aku
lagi kesulitan banget untuk minta uang sama orangtua ku. pas aku butuh uang
mereka malah dikejar-kejar sama hutang. Dan bagi ku hutang mereka tidak
sedikit, dan aku malu banget untuk minta. Tapi kalau aku gak minta aku mau
makan apa di jogja. Aku setiap hari setiap malam termenung sendiri, memikirkan
besok mau makan apa? Mau minjam sama siapa? Ada gak yang mau ngasih? Itu yang aku
tanyain sama diri ku sendiri. Bukannya gak ada yang mau ngasih tapi mungkin aku
terlalu pemalu.
Sudah seminggu aku gak punya
uang. Tapi aku yakin Allah masih sayang sama aku, buktinya selama seminggu ini
aku masih bisa makan enak. Walaupun aku dapat minjam, aku tetap merasa senang,
aku merasa masih banyak orang yang perhatian sama aku. Banyak orang yang
senasib sama aku. Saling berbagi penderitaan, pengalaman bahkan susah senang
pun aku dan teman-teman ku selalu tertawa bahagia. Pengalaman ku yang satu ini,
tepat banget pada tanggal 24 mei awal dari aku tidak punya uang sepersen pun.
Bahkan tidak hanya itu, pulsa ku pun hanya Rp.50. Kasian banget hidup ku, aku
pikir-pikir selama ini aku tidak pernah sama sekali mengalami hal seperti ini.
Setiap harinya aku mencoba untuk selalu kelihatan senang. Namun mereka tidak
tahu bagaimana sebenarnya perasaan ku saat itu. Kalau aku diajak makan, aku
agak ragu-ragu karena memang aku tidak punya uang. Mungkin waktu itu
teman-teman ku ngerti banget keadaan ku, aku dikasih pinjam uang. Lemahnya aku
hanya satu yaitu pemalu. Aku sudah mencoba menghilangkan sifat ku yang satu ini
namun aku juga bingung, emang sudah bawaan dari sono nya. Terkadang aku
tersenyum dalam kesendirian. Bahkan pernah juga aku menangis dalam keramaian. Aku mencoba menerima semua ini dengan ikhlas.
Walau terkadang aku masih sering mengeluh namun aku mengeluh pada diri ku
sendiri. Aku mencoba menganggap masalah yang aku alami ini adalah teman ku.
Seperti artikel yang aku buat kemarin yang berjudul MASALAH DALAH TEMAN. Judul itu terinspirasi dari seseorang yang menjadi
teman curhat ku. kebetulan dia juga anak kos. Jadi mungkin dikala aku lagi ada
masalah, setidaknya ada orang yang mau mendengar cerita ku. Agar aku sedikit
bisa menjalani hidup ini dengan menerima segala sesuatu itu menjadi teman ku.
Kembali ke pokok permasalahan
yaitu uang. Modusnya kenapa pas gak punya uang seperti ini, bawaannya mau
makannnnnnnnnn terus. Padahal pas banyak uang, biasa makan 2x sehari. Biasanya
juga kalau lagi banyak uang, gak peduli makan kapan saja, gak susah tinggal
beli dan makan. Tapi lain hal dengan waktu aku gak punya uang, baru bangun
tidur saja, perut ku dah bunyi-bunyi mau beli makan, sedikit ragu-ragu dan
mikir ntar kalau beli sekarang, buat makan siang apa? Heheheh pengalaman ku.
jadi anak kos itu terkadang makan siang sekaligus sarapan. Kalau gak ada uang,
hidup terasa risih, gelisah dan gak enak banget. Hanya bisa berangan-angan
mengharapkan uang itu datang dengan sendirinya kayak di TV-TV itu lho. Ini ne
pasti teman-teman juga pernah mengalaminya...hahahahahahahahah ketawa dulu ah.
Ketika kita jalan sendiri, terus terlintas dalam pikiran kita “andai kita
menemukan dompet di depan kita yang isinya itu uang ratusan ribu semua. Kita
akan beli semua keperluan kita, traktir teman-teman atau beli apa kek itu”.
Semua orang pasti pernah berpikiran seperti itu. Tanpa tak sadar kalian
senyum-senyum sendiri tu, cieeeeeeeeeee malu ya ketahuan ! udah gak apa-apa aku
juga sering kayak gitu. Terkadang sama teman-teman ku aku sering berhayal
seperti itu.
Uang itu sangat kita butuhkan.
Terkadang bagi anak kos uang 500rb untuk jatah satu bulan ada yang merasa cukup
namun terkadang juga ada yang merasa tidak cukup dengan uang segitu. Oke lah
untuk aku pribadi selama aku tinggal di jogja uang 500rb untuk semua keperluan
mungkin tidak pernah satu bulan. Maksimal 3 minggu. Aku juga bingung kok aku
boros banget ya, padahal penghidupan di jogja itu dengan semua barang dan makan
bisa dibilang serba murah. Aku malah iri dengan pacarku, dia kuliah di bali dan
bali terkenal dengan biaya ekonomi yang cukup mahal. Nasi bungkus aja 10rb,
beda dengan di jogja nasi bungkus seribu juga dapat walaupun sayurnnya Cuma
teri dan tempe serta sambal. Setiap kali aku curhat sama pacar ku, dia selalu
bilang aku boros. Dia selalu membandingkan aku dengan dirinya. Kadang aku
merasa malu banget. Apa bedanya aku dengan dia ? dengan uang 500rb pacar ku
sudah bisa bayar kos dan makan serta memenuhi kebutuhannya selama 3 bulanan
sedangkan aku Cuma 3 minggu. Beda jauh gak sih ? walaupun begitu juga ,tetap
aja aku yang lebih menderita sampai gak dapat makan daripada dia. Aku bangga
dengannya. Dia orangnya bisa memahami banget keuangan orangtuanya. Walaupun menderita di daerah orang asal
orangtua dirumah bahagia, gak apa2 katanya. Dia selalu marah kalau aku
manja. Dia ngomel kalau aku pergi belanja-belanja. Namun terkadang dia ngertiin
aku, bahwa antara aku dan dia itu tidak akan pernah bisa sama, cewek itu banyak
kebutuhannya, dan cewek itu tidak tahan menderita. Emang cewek itu tempatnya
manja, namun manja karena hanya mau diperhatiin. Bedain mana manja dan mana
lebay ,,,okeee..lanjut !
Terkadang kalau pacar ku lagi gak
punya uang, bahkan beras di kos nya habis dia selalu curhat. Kadang aku nangis
dengarnya, aku gak suka dicurhatin kayak gitu. Kalau aku curhat gak ada uang,
mungkin dia gak nangis tapi dia gak bisa dengar aku sedih, dia selalu berusaha
menghiburku walaupun terkadang dia itu sering buat aku marah. Loh kok aku
curhat tentang pacar ku sih...jiaaaaaaaaah jadi
lupa kalau hari ini perut masih keroncongan karena gak punya uang.
Nunggu sampai besok mungkin tahan gak sih ? gak mungkin pingsan, yakin deh.
Hidup di daerah orang jauh dari orangtua mungkin teman kos adalah orang yang
paling baik yang mau memperhatikan kita. Aku tidak pernah merasa menyesal harus
kuliah di jogja jauh dari orangtua, bahkan sering kelaperan. Aku malah
bersyukur aku bisa merasakan hal seperti ini, agar aku tidak hanya menjadi anak
manja yang kalau makan tinggal makan. Di rumah memang wajar kita kayak gitu
tapi apa ya, di daerah orang kita mau kayak gitu disaat uang sedang gak ada?
Mungkin kalau aku bilang mati sih gak, tapi menderita juga sih kayak gitu.
Uang selalu menjadi hal
terpopuler di kalangan anak kos. Belum untuk biaya makan sehari-hari, belum
untuk membeli barang yang dibutuhkan. Aduuuuuuuuuuuh pusing kalau kita mikirin
itu terus. Aku jadi ingat kata kakak senior ku “ HIDUP ITU DIBAWA LUCU AJA”
emang benar kata itu. Kalau kita hanya memikirkan nasib kita hari ini yang gak
dapat makan mungkin kita kan nangis terus di kamar. Coba lah cari hiburan ke
kos teman kek, kali aja bisa dapat makanan biar gak laper lagi. Hitung-hintung
silaturrahmi, jiaaahhh tapi kasian juga ya !! aku sudah merasakan nya semua,
tinggal kalian. Cobalah rasain gimana jadi anak kos itu. Aku sangat menikmati
jadi anak kos. Jangan takut jadi anak
kos. Jadi anak kos juga enak lho. Kapan lagi coba pegang uang Rp.
1.600.000 sampai Rp.2.000.000-an kalau bukan pas jadi anak kos. Walau hanya
dapat megang aja sih,,,heheheheeh tapi kan jarang kita bawa uang segitu.
Heheheheh yang sepengalaman dengan ku, percaya deh hidup jadi anak kos itu seru
lho, makan bersama, susah bersama dengan teman-teman gak mungkin ada teman yang
rela kita kelaperan kecuali kita sama-sama gak punya uang. Masih mending tu ada
teman kelaperan kalau sendiri , alaaaaaaaaaaaah gak bisa ku bayangkan. Hidup
dibawa lucu aja...seru tuh !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar